Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2008

hari raya

Hari Raya tiap hari Kicauan burung dan udara pagi yang menyengat masuk ke kulit tak membuat beribu jiwa tuk gergegas tuk benahi diri, “tak boleh terlambat, cepat.........” rasa bahagia menyelimuti. Yah hari ini adalah hari raya Idhul Adha yang tiap tahun dinantikan oleh seluruh ummat islam. Guyuran hujan tak menyurutkan beberapa langkah untuk turut ambil bagian, ini ajang yang langka dan belum tentu esok kita bisa menjumpainya lagi. Tumpukan beberapa manusia, semakin memberi kebahagiaan tersendiri “alangkah indahnya.............., namun adakah yang pernah berfikir kemana selama ini jiwa-jiwa yang sekarang berlimpah memadati lapangan dan mesjid, padahal sebelum-sebelumnya banayk diantara mereka yang tak tampak sekalipun dalam lima waktu sehari. Jika hal ini berupa pertandingan maka, tidak heran bila dikatakan mengapa mereka ikut ambil bagian di akhir episode dan babak ini, bukankah mereka tidak pernah ikut dalam kejuaraan ini...? kemana mereka sebelumnya.................!!! P

macam hati

MACAM-MACAM HATI Hati yang selmat adalah hati yng selamat dari hawa nafsu dan syubhat. Dengan hawa nafsu dengan mematuhi perintah Allah. Dengan syubhat, tidak pernah ragu dengan Allah, beribadah secara murnih kepada Allah, aktifitasnya hanya untuk ridha Allah, hati yang sehat adalah penuh harap, takut, cinta, tawakkal kepada Allah, apabila cinta, maka cintanya karena Allah, membenci, memberi dan yg lain hanya karena Allah. Ucapannya tidak mau mendahuliu Allah dan Rasulullah. Dalam surah Al-Hujurat :1. berbahagialah yang berhati qalbun salim. Di hari kiamat kelak, dikala anak-anak, harta dan segala kepunyaan kita tidak bisa menyelamatkan kita, maka Allah menyukai orang-orang yang datang padanya dalam keadaan hati yang salim…. Al-qalbun mayyit (hati yang mati) al-Baqarah :7 (hatamallahu ‘ala quluubihim…), sesunggunnya orang-orang kafir, sama saja engkau beri peringatan atau tidak, mereka tidak mau mendengar, karena hatinya telah dikunci mati. Dia hanya mengikuti syahwat dan hwa nafsuny

muballigh

KEPRIBADIAN MUBALLIGH M. Yusron Asrofie بسم الله الرَّحْمٰنِ الرَّحِيـمِ PENDAHULUAN لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيراً Sesungguhnya kamu mempunyai dalam diri Rasulullah teladan yang baik bagi orang yang mendambakan (bertemu) dengan Allah dan Hari Akhir, dan yang ingat kepada Allah sebanyak-nanyaknya. (Al-Ahzab (33) : 21). أَتَأْمُرُونَ النَّاسَ بالْبِرِّ وَتَنْسَوْنَ ا َنْفُسَكُمْ واْ َنْتُمْ تَتْلُونَ ا لْكِتَابَ أَفَلاَ تَعْقِلُون Apakah kamu menyuruh orang supaya berbuat baik, sedangkan kamu melalaikan diri kamu sendiri, padahal kamu membaca Kitab. Apakah kamu tidak memakai akalmu? (Al-Baqarah (2) : 44) يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ (2) كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لَا تَفْعَلُونَ (3) إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِهِ صَفًّا كَأَنَّهُمْ بُنْيَانٌ مَرْصُوصٌ (4) [الصف/2-4] 2. Wahai orang-orang yang b

fiqh dakwah

FIKIH DAKWAH Fathurrahman Kamal, Lc., M.S.I. A. Pengertian, Hakekat, Fungsi dan Tujuan Dakwah Secara etimologis, dakwah berasal dari bahasa Arab “دعوة” dari kata دعا- يدعو yang berarti “panggilan”, “ajakan” atau “seruan”. Ism Fa’il­-nya ialah da’i/da’iyah (mufrad) dan du’at (jama’). Ibnu Manzhur dalam kamus Lisan Al-‘Arab mengatakan : du’at adalah orang-orang yang mangajak manusia untuk bersumpah-setia (bai’at) pada petunjuk atau kesesatan. Bentuk tunggalnya adalah da’i atau da’iyah, yang artinya orang yang mengajak kepada agama atau bid’ah. Dalam kata da’iyah, huruf “ha” berfungsi sebagai mubalaghah (superlatif). Nabi SAW juga disebut sebagai da’i Allah SWT. Demikian pula seorang mu’adzin disebut sebagai da’i, dan Nabi SAW adalah da’i umat atau yang mengajak mereka kepada tuhidullah dan taat kepadaNya. Atas dasar itulah kemudian, istilah da’i dan da’iyah bermakna orang yang mengajak kepada petunjuk atau kesesatan. Makna semacam ini dipertegas oleh hadis Nabi SAW berikut ini : (lih

DINAMIKA GERAKAN DAKWAH DI INDONESIA

DINAMIKA GERAKAN DAKWAH DI INDONESIA Draft oleh Mahli Zainuddin Tago (200707) A. Prolog + Dakwah adalah merubah suatu keadaan (dasar-dasar nilai, perilaku orang banyak, struktur social) menjadi keadaan yang lebih baik berdasar ajaran Islam + dasar-dasar nilai berlandaskan pada pengetahuan manusia: Pengetahuan media Contoh Ilmu Pengetahuan Indera/Empirisme Biologi, Fisika Filsafat/Logika Akal/rasionalisme Konversi, Induksi Seni Rasa/estetika Musik, Cinta Agama Wahyu Akhirat, Alam Gaib B. Pergulatan Dakwah Islam di Indonesia perspektif Dasar Pengetahuan Era Dasar Pengetahuan Orientasi Dakwah Penggerak Dakwah Masuknya Islam/Mistik Wahyu, rasa Tasawuf Sufi/Wali Ortodoksi I/Tradisi Wahyu, rasa Tasawuf/fiqh Pesantren Ortodoksi II/ Modern Wahyu, akal, indera tajdid (purifikasi dan modernisasi) Organisasi Pembaharu Posmodern Wahyu, akal, indera, rasa Lampaui spir

dakwah jama'ah

Pokok-pokok Pikiran Membangun Jamaah di Kampus : DAKWAH JAMAAH DI KAMPUS Oleh : M. Sukriyanto A.R Tujuan Dakwah Jamaah di Kampus : 1. Menjadikan seluruh kegiatan masyarakat kampus, khususnya mahasiswa muslim sebagai kegiatan dakwah. 2. Mengamalkan ajaran-ajaran Islam dalam kehidupan masyarakat kampus, antara lain dengan peningkatan kualitas keimanan, keislaman, dan keihsanan. 3. Membangun kehidupan berjamaah di kampus, yaitu dengan menguatkan persaudaraan yang islami, kebersamaan, belajar bersama (peningkatan ilmu), gotong royong (kerjasama) sesama mahasiswa muslim, membangun koperasi jamaah kampus, grup olah raga, paduan suara, melaksanakan ibadah sosial bersama dan mewujudkan sibghah mahasiswa muslim guna membentuk sibghah sarjana muslim dimulai dengan shalat jamaah dan menggalakkan silaturahmi antar mahasiswa. 4. Sebagai sarana dan forum dakwah. Kehidupan jamaah yang baik diharapkan dapat dirasakan manfaatnya oleh semua anggota jamaah bahkan orang di luar jamaah, memilik

Diskusi via Email antara Koordinator JIL

Date: Sun, 12 Dec 2004 18:59:35 -0800 (PST) From: "yusuf anshar" Subject: ingin tahu To: ulil99@yahoo.com Salam sejahtera untuk Anda dan rekan2 semua. Saya ingin mengetahui lebih mendalam tentang pemikiran Islam Liberal. Sejujurnya, saya adalah orang yang awam, yang tidak pernah mengecam pendidikan formal yang tinggi, baik dalam ilmu agama maupun umum. Saya hanya lulus SMA, pernah sempat kuliah di PT dan D3 tapi semuanya putus di tengah jalan. Saya lebih senang belajar mandiri (autodidak) terutama lewat membaca buku-buku, baik buku umum, terutama buku agama (Islam). Oleh karena saya orang awam, saya mengharap uraian Anda tidak dengan bahasa yang sukar (njlimet). Sesuai dengan pesan Rasulullah saw: "Berbicaralah kepada manusia sesuai dengan kadar akal mereka!" Saya rasa Anda menerima Hadits di atas, karena Hadits tsb agaknya tidak bertentangan dengan ilmu psikologi komunikasi modern. Dan setahu saya JIL menerima hal yg demikian. Mudah2an Anda bersedia membagi pen