Strategi Belajar Mengajar Matematika
Pendidikan Matematika PPs UNM Makassar
Latar Belakang
Pendidikan adalah kebutuhan primer pada saat ini, yang sangat dibutuhkan oleh manusia secara keseluruhan. Kebutuhan akan pendidikan oleh sebagian besar masyarakat sudah menyadari pentingnya pendidikan dalam menata masa depan yang lebih baik. Oleh karena itu setiap negara senantiasa berusaha memajukan bidang pendidikan, disamping bidang yang lain dalam rangka mempersiapkan sumber daya manusia yang kompetitif dan berkualitas serta berusaha mengejar kemajuan negara lain dengan mempertimbangkan seluruh aspek, tidak hanya kompetitif dan tentunya bersaing dari segi kualitas dan kuantitas.
Pendidikan juga merupakan wadah yang akan membentuk sumber daya manusia yang berkualitas. Pada setiap jenjang pendidikan tentunya memiliki pedoman yang sengaja disusun sesuai tingkat usia dalam hal intelektual kognitif serta penanaman konsep. Dahar (2006) belajar konsep merupakan hasil utama pendidikan, konsep merupakan batu pembangun berpikir, dasar bagi proses mental yang lebih tinggi untuk merumuskan prinsip dan generalisasi. Seluruhnya disusun dalam kurikulum.
Dalam implementasi kurikulum model, pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, karena suatu model tertentu yang digunakan dalam implementasi kurikulum membawa implikasi terhadap penggunaan pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajran haruslah tertentu pula. Komitmen dan kompetensi guru diharapkan terutama adalah bahwa guru harus memiliki pemahaman yang mendalam atas materi yang akan disampaikan (Depth of understanding) dan mampu menyampaikan materi dengan penuh kreatifitas dan improvisasi yang orisinil, sehingga proses belajar mengajar terasa segar dan alami.
Seiring dengan kemajuan di bidang pendidikan, (Salirawati, 2012) menjelaskan bahwa secara perlahan-lahan telah terjadi perubahan paradigma pendidikan, seperti perubahan dari teacher centered ke student centered; diterimanya pendekatan, metode, dan model pembelajaran baru yang inovatif; munculnya kesadaran bahwa informasi/pengetahuan dapat diakses lewat berbagai cara dan media oleh peserta didik; teknologi pembelajaran berbasis teknologi infor-masi (TI) mulai diterapkan; orientasi pendidikan bukan hanya pada pengembangan sumber daya manusia (human resources development), tetapi juga pada pengembangan kapabilitas manusia (human capability development); diperkenalkannya e-learning; depen-dence ke independence; individual ke team work oriented; dan large group ke small class.
Namun demikian kita masih melihat adanya pembelajaran di sekolah-sekolah yang berpusat pada guru dimana guru masih aktif sebagai pemberi informasi dan mendominasi pembelajaran di kelas, sedangkan peserta didik pasif sebagai penerima informasi, meski-pun paradigma pendidikan yang baru sudah mengarahkan pada student centered. Selain itu pembelajaran masih menekankan pada hafalan dan drill-drill (latihan) yang kemung-kinan besar disebabkan banyaknya materi yang harus diselesaikan dalam waktu yang relatif singkat.
Meskipun peserta didik tidak lagi dianggap objek pembelajaran, tetapi kenyataannya materi pembelajaran masih sangat ditentukan oleh guru. Menjadi seorang guru yang diharapkan tidak hanya sekadar menyampaikan materi, namun juga memiliki kemampuan yang bisa mengakomodasi seluruh potensi dan kemampuan siswa. Olehnya itu guru perlu menguasai starategi, model, pendekatan dan metode.
Salah satu dari metode mengajar adalah metode mengajar yang berpusat pada guru. Kita sering mendengar atau membaca bahkan menggunakan istilah metode mengajar berpusat pada guru, akan tetapi dalam prakteknya masih kurang relevan dari beberapa teori dari pakar pendidikan sehingga hasilnya tidak dapat dimaksimalkan oleh guru dalam proses belajar mengajar didalam kelas.
Pendidikan juga merupakan wadah yang akan membentuk sumber daya manusia yang berkualitas. Pada setiap jenjang pendidikan tentunya memiliki pedoman yang sengaja disusun sesuai tingkat usia dalam hal intelektual kognitif serta penanaman konsep. Dahar (2006) belajar konsep merupakan hasil utama pendidikan, konsep merupakan batu pembangun berpikir, dasar bagi proses mental yang lebih tinggi untuk merumuskan prinsip dan generalisasi. Seluruhnya disusun dalam kurikulum.
Dalam implementasi kurikulum model, pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, karena suatu model tertentu yang digunakan dalam implementasi kurikulum membawa implikasi terhadap penggunaan pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajran haruslah tertentu pula. Komitmen dan kompetensi guru diharapkan terutama adalah bahwa guru harus memiliki pemahaman yang mendalam atas materi yang akan disampaikan (Depth of understanding) dan mampu menyampaikan materi dengan penuh kreatifitas dan improvisasi yang orisinil, sehingga proses belajar mengajar terasa segar dan alami.
Seiring dengan kemajuan di bidang pendidikan, (Salirawati, 2012) menjelaskan bahwa secara perlahan-lahan telah terjadi perubahan paradigma pendidikan, seperti perubahan dari teacher centered ke student centered; diterimanya pendekatan, metode, dan model pembelajaran baru yang inovatif; munculnya kesadaran bahwa informasi/pengetahuan dapat diakses lewat berbagai cara dan media oleh peserta didik; teknologi pembelajaran berbasis teknologi infor-masi (TI) mulai diterapkan; orientasi pendidikan bukan hanya pada pengembangan sumber daya manusia (human resources development), tetapi juga pada pengembangan kapabilitas manusia (human capability development); diperkenalkannya e-learning; depen-dence ke independence; individual ke team work oriented; dan large group ke small class.
Namun demikian kita masih melihat adanya pembelajaran di sekolah-sekolah yang berpusat pada guru dimana guru masih aktif sebagai pemberi informasi dan mendominasi pembelajaran di kelas, sedangkan peserta didik pasif sebagai penerima informasi, meski-pun paradigma pendidikan yang baru sudah mengarahkan pada student centered. Selain itu pembelajaran masih menekankan pada hafalan dan drill-drill (latihan) yang kemung-kinan besar disebabkan banyaknya materi yang harus diselesaikan dalam waktu yang relatif singkat.
Meskipun peserta didik tidak lagi dianggap objek pembelajaran, tetapi kenyataannya materi pembelajaran masih sangat ditentukan oleh guru. Menjadi seorang guru yang diharapkan tidak hanya sekadar menyampaikan materi, namun juga memiliki kemampuan yang bisa mengakomodasi seluruh potensi dan kemampuan siswa. Olehnya itu guru perlu menguasai starategi, model, pendekatan dan metode.
Salah satu dari metode mengajar adalah metode mengajar yang berpusat pada guru. Kita sering mendengar atau membaca bahkan menggunakan istilah metode mengajar berpusat pada guru, akan tetapi dalam prakteknya masih kurang relevan dari beberapa teori dari pakar pendidikan sehingga hasilnya tidak dapat dimaksimalkan oleh guru dalam proses belajar mengajar didalam kelas.
Defenisi Metode Pembelajaran Berpusat Pada Guru
1. Definisi Metode Pembelajaran
Istilah metode berasal dari dua kata yaitu meta dan hodos. Meta berarti" Melalui" dan hodos berarti" Cara" . dengan demikian, metode dapat berarti jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai sebuah tujuan. Selain itu, ada juga yang mengatakan bahwa Meted adalah suatu sarana untuk menemukan, menguji dan menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan disiplin tersebut. Pada intinya, metode berfungsi sebagai pengantar sebuah tujuan kepada obyek sasaran dengan cara yang sesuai dengan perkembangan obyek sasaran tersebut.
Kamus Bahasa Indonesia (Kamus Online) mendefinisikan kata metode sebagai cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki. Sejalan dengan hal tersebut Sudrajat (2011) mengemukakan bahwa implementasi dari rencana yang sudah disusun. Metode dalam rangkaian sistem pembelajaran memegang peran yang sangat penting..
Sebagaimana kita ketahui, bahwa metode merupakan sasaran interaksi untuk melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan yang dikehendaki. oleh karena itu sangat penting, menggunakan metode yang baik. Dengan demikian, yang perlu diperhatikan adalah ketepatan sebuah metode mengajar yang dipilih dengan tujuan, jenis dan sifat materi pelajaran, serta kemampuan guru dalam memahami dan melaksanakan metode tersebut.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa metode merupakan sarana atau cara yang dilakukan secara teratur dan terarah sehingga sasaran interaksi antara guru dan siswa dalapat berjalan dengan optimal.
2. Definisi Metode Pembelajaran yang Berpusat Pada Guru
Agar tujuan dalam proses belajar mengajar dapat tercapai secara efektif dan efisien, keampuan seorang pendidik adalah menguasai materi saja tidaklah mencukupi. Perlu dilakukan suatu langkah yang tepat untuk menfasilitasi setiap materi pembelajaran agar dapat disampaikan serta dipahami oleh siswa. Salah satunya adalah dengan menggunakan metode. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang sering dilakukan kepada siswa, diantaranya adalah metode pembelajaran yang berpusat pada guru.
Metode pembelajaran berpusat pada guru adalah perencanaan pembelajaran dan instruksi berpusat pada guru. Dalam metode ini seorang pengajar berperan dalam memberikan bahan ajar untuk para peserta didiknya (Rozali, 2012). Pada metode pembelajaran berpusat pada guru, guru tidak hanya menguasai kelas secara monoton, namun guru harus cenderung mengaktifkan pemahaman siswa dalam hal ini guru perlu melihat 3 komponen penting dalam melaksanakan metode ini yakni :
1. Menciptakan sasaran behavioral (perilaku)
2. Menganalisis tugas dan
3. Menyusun taksonomi intruksional. Artinya gurulah yang lebih berperan untuk kelancaran proses belajar mengajar dalam kelas.
Dalam kondisi ini, guru memainkan peran yang sangat penting karena mengajar dianggap memindahkan pengetahuan ke orang yang belajar (pebelajar). Dengan kata lain, penyelenggaraan pembelajaran dianggap sebagai bentuk transmisi pengetahuan. Dalam metode ini, peran guru adalah menyiapkan dan mentransmisi pengetahuan atau informasi kepada siswa. Sedangkan peran para siswa adalah menerima, menyimpan, dan melakukan aktivitas-aktivitas lain yang sesuai dengan informasi yang diberikan.
Metode pembelajaran berpusat pada guru adalah perencanaan pembelajaran dan instruksi berpusat pada guru, dan cenderung mengaktifkan pemahaman siswa melalui penyelenggaraan pembelajaran dianggap sebagai bentuk transmisi pengetahuan.
Kamus Bahasa Indonesia (Kamus Online) mendefinisikan kata metode sebagai cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki. Sejalan dengan hal tersebut Sudrajat (2011) mengemukakan bahwa implementasi dari rencana yang sudah disusun. Metode dalam rangkaian sistem pembelajaran memegang peran yang sangat penting..
Sebagaimana kita ketahui, bahwa metode merupakan sasaran interaksi untuk melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan yang dikehendaki. oleh karena itu sangat penting, menggunakan metode yang baik. Dengan demikian, yang perlu diperhatikan adalah ketepatan sebuah metode mengajar yang dipilih dengan tujuan, jenis dan sifat materi pelajaran, serta kemampuan guru dalam memahami dan melaksanakan metode tersebut.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa metode merupakan sarana atau cara yang dilakukan secara teratur dan terarah sehingga sasaran interaksi antara guru dan siswa dalapat berjalan dengan optimal.
2. Definisi Metode Pembelajaran yang Berpusat Pada Guru
Agar tujuan dalam proses belajar mengajar dapat tercapai secara efektif dan efisien, keampuan seorang pendidik adalah menguasai materi saja tidaklah mencukupi. Perlu dilakukan suatu langkah yang tepat untuk menfasilitasi setiap materi pembelajaran agar dapat disampaikan serta dipahami oleh siswa. Salah satunya adalah dengan menggunakan metode. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang sering dilakukan kepada siswa, diantaranya adalah metode pembelajaran yang berpusat pada guru.
Metode pembelajaran berpusat pada guru adalah perencanaan pembelajaran dan instruksi berpusat pada guru. Dalam metode ini seorang pengajar berperan dalam memberikan bahan ajar untuk para peserta didiknya (Rozali, 2012). Pada metode pembelajaran berpusat pada guru, guru tidak hanya menguasai kelas secara monoton, namun guru harus cenderung mengaktifkan pemahaman siswa dalam hal ini guru perlu melihat 3 komponen penting dalam melaksanakan metode ini yakni :
1. Menciptakan sasaran behavioral (perilaku)
2. Menganalisis tugas dan
3. Menyusun taksonomi intruksional. Artinya gurulah yang lebih berperan untuk kelancaran proses belajar mengajar dalam kelas.
Dalam kondisi ini, guru memainkan peran yang sangat penting karena mengajar dianggap memindahkan pengetahuan ke orang yang belajar (pebelajar). Dengan kata lain, penyelenggaraan pembelajaran dianggap sebagai bentuk transmisi pengetahuan. Dalam metode ini, peran guru adalah menyiapkan dan mentransmisi pengetahuan atau informasi kepada siswa. Sedangkan peran para siswa adalah menerima, menyimpan, dan melakukan aktivitas-aktivitas lain yang sesuai dengan informasi yang diberikan.
Metode pembelajaran berpusat pada guru adalah perencanaan pembelajaran dan instruksi berpusat pada guru, dan cenderung mengaktifkan pemahaman siswa melalui penyelenggaraan pembelajaran dianggap sebagai bentuk transmisi pengetahuan.
Ciri-Ciri Metode Pembelajaran Berpusat Pada Guru
Adapun ciri–ciri metode pembelajaran yang berpusat pada guru menurut (Mukarramah, 2012), antara lain:
1. Guru yang menjadi pusat dalam kegiatan belajar mengajar. Ada tiga peran utama yang harus dilakukan guru, yaitu: guru sebagai perencana; sebagai penyampai informasi; dan sebagai evaluator.
2. Siswa ditempatkan sebagai objek belajar.
Sebagai objek belajar, kesempatan siswa untuk mengembangkan kemampuan sesuai dengan bakat dan minatnya masih kurang dapat dimaksimalkan, disini guru bisa memberikan araha, memberikan contoh, dan memaksimalkan media.
3. Kegiatan pembelajaran terjadi pada tempat dan waktu tertentu. Misalnya dengan penjadwalan, serta adanya tempat yang telah ditentukan, sering pengajaran terjadi sangat formal, siswa duduk di bangku berjejer, dan guru didepan kelas.
4. Tujuan utama pengajaran adalah penguasaan materi pelajaran. Keberhasilan suatu proses pengajaran diukur dari sejuah mana siswa dapat menguasai materi pelajaran yang disampaikan guru.
1. Guru yang menjadi pusat dalam kegiatan belajar mengajar. Ada tiga peran utama yang harus dilakukan guru, yaitu: guru sebagai perencana; sebagai penyampai informasi; dan sebagai evaluator.
2. Siswa ditempatkan sebagai objek belajar.
Sebagai objek belajar, kesempatan siswa untuk mengembangkan kemampuan sesuai dengan bakat dan minatnya masih kurang dapat dimaksimalkan, disini guru bisa memberikan araha, memberikan contoh, dan memaksimalkan media.
3. Kegiatan pembelajaran terjadi pada tempat dan waktu tertentu. Misalnya dengan penjadwalan, serta adanya tempat yang telah ditentukan, sering pengajaran terjadi sangat formal, siswa duduk di bangku berjejer, dan guru didepan kelas.
4. Tujuan utama pengajaran adalah penguasaan materi pelajaran. Keberhasilan suatu proses pengajaran diukur dari sejuah mana siswa dapat menguasai materi pelajaran yang disampaikan guru.
Download file presentasi di sini
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar