Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2015

All about Labkommat

Mendengarkan "Suci sekeping Hati". Rindu kalian Biru Langit Imajiner Endrawaty Ummu Zahy Arisma Imajiner Wisra Tahir Sri Wahyuni Rajab Hasra Rijal Imajiner Irwanti Nass Chica, Dahlia, Ernawati Ahmad ‪#‎ LabkommatFMIPAUNM‬ Malam ini judulnya adalah kangen Labkommat. Entah kenapa, mungkin karena di list WMP yang kudengarkan saat ini berisi nasyid yang selalu diputar di lab. Dan semua lagu itu adalah lagu2 favorit para asisten. ahhh... wajar saja kalau saya rindu.  Semua berawal dari 10 tahun lalu. Menginjakkan kaki di jurusan matematika UNM, sudah menjadi keinginan banyak mahasiswa menjadi asisten Lab. Termasuk saya sendiri. Awalnya, saya hanya magang sebagai penerima beasiswa saat itu. Karena, ada pemberitahuan bahwa semua penerima beasiswa harus magang di salah satu unit di jurusan. Ada banyak unit, administrasi, Analisis Data, Perpustakaan, Prodi, dan Labkommat. Saat itu, saya tertarik dengan Lab, karena saya ingin mengetahui dunia asisten juga. Dan saat i

Mendapatkan Dan Kehilangan

Ada hal yang dapat membuat manusia bisa lebih ikhlas menerima kenyataan dalam hidupnya. Ini seperti sebuah aksioma dalam dunia matematika. Aksioma yang saling bertautan dan saling berkaitan. Runtutan akibat dari sebuah perstiwa. apakah itu? "Hidup adalah Pilihan" . Itulah aksioma pertama dalam kehidupan. Dalam setiap perjalanan hidup kita, selalu ada banyak jalan yang menawarkan pilihan-pilihan. Dan tentu tak bisa semua pilihan itu kita ambil semuanya. Mesti ada yang dilalui dan mesti ada yang ditinggalkan. Sama seperti ketika berjalan, di hadapan kita akan banyak pilihan jalan, apakah terus, belok kanan, belok kiri, balik ke belakang, menyerong, menyamping, dsb. Tak bisa semua jalan itu kita tempuh. Yang manakah akan kita lalui? itu terserah manusianya, dia akan cenderung memilih yang mana. Itulah pilihan. Apa yang menjadi pilihan tentu tergantung dari pertimbangan yang kita pikirkan. Dan tentu juga mesti bersiap dengan konsekwensi dengan pilihan tersebut. Tak ada jalan

Kembali Jadi Manusia Normal

Apa salah satu keinginanku saat ini? mungkin kedengaran lucu. Tetapi begitulah adanya. Saya ingin menjadi manusia normal seperti lainnya. Emangnya tidak normal ya? iya, bagiku begitu. Eitzzz.. jangan prasangka aneh2 dulu. Ketidaknormalan yang kumaksud adalah, karena sampai saat ini tidak bisa tidur malam seperti manusia kebanyakan.  Saat malam tiba, normalnya orang akan lebih banyak beristirahat dan tidur. Beda denganku, justru malam-malamku hampir tak terlewati setiap detiknya untuk kusaksikan. Yap, saya sudah inomnia kelas akut. Mungkin sudah parah. Setahuku, insomnia ini menyerang sejak pertangahan tahun 2013, saat memaksakan diri mengejar ketertinggalan dari teman2 yang sudah pada maju ujuan tutup tesis. Sedangkan saya, dengan aktifitas di sekolah saat itu membuat tak banyak berkutik untuk mengerjakan tesis seperti lainnya. jadilah, libur panjang saat itu kuporsis tenaga sangat ekstra untuk tabulasi data angket, analisis SEM, dan juga menyelesaikan tesis. Dengan target, harus

#justfun

Tidak ada kerjaan. Meski jam telah menunjukkan pukul 11 malam, tapi mata belum g bisa kompromi untuk terpejam. Maka dicobalah beberapa aplikasi di FB. Dan diawal saya ingin berkata bahwa ini : #justfun. bukan untuk bangga2an, bukan pamer2an, bukan puji ale. Really just fun, not more...  Inilah salah satu hasil aplikasi itu. Hasil yang bisa membuat saya tersenyum. "apa yang digambarkan oleh pilhan gambar tentang anda". Bahwa mata saya masih menampakkan dan melihat sisi kelembutan. semoga hal ini masih ada dan tetap ada. dan kalaupun tidak, semoga bisa ada. Di result bagian ini, kata yang selalu muncul kalau ada tes beginian adalah: lembut dan setia. sinca? hopeness........ :-)

Kalau Saja... Takkan kusia-siakan

"Kalau saja kutahu pada akhirnya IPK dan kemampuan itu tidak berguna, tidak akan kusia-siakan masa mudaku untuk belajar keras" Wetzz... kalimat tersebut sontak membuatku tertegun dan terdiam. Juga dalam hati membenarkan. Kalimat ini bernada kecewa, ragu, pesimis, dan penyesalan Kalimat ini keluar dari seorang teman yang cerdas dengan predikat lulusan terbaik dari S1 sampai S2. Bahkan teman kuliahnya yang di Jawa pun mengacungkan jempol dan mengakui kepintaran, semangat, dan kerja kerasnya. Jika dilihat sekilas, mungkin dia tak nampak secerdas itu. penampilannya biasa2 saja. Tidak berkaca mata sebagai hal yang identik disandingkan dengan orang cerdas, juga tidak banyak ngobral. Yang jelas, banyak yang tertipu dengan tampilan luarnya. Lalu mengapa berkata seperti itu?

Jangan Jadi Badut

Katanya... "jangan jadi BADUT". Dengan berusaha menampakkan orang lain bahwa selalu baik-baik saja dan tidak kenapa2. Menampakkan senyum manis dan deraian tawa di balik lembah kesedihan. Jangan mau seperti badut, yang nampak membuat bahagia dengan kelucuannya dan tingkah lakunya. Meski orang sedang menangis, akan berbalik tersenyum bahkan tertawa melihatnya. Begitukah jalan hidup yang engkau mau? ingin selalu berspekulasi dengan mimik?  Tertawa terbahak-bahak seolah tak ada masalah. tersenyum sangat manis seolah semua baik-baik saja. Dan berjalan dengan santai seolah semua jalan yang di depannya beraspal. Padahal, ekspresinya terbalik dari realta sesungguhnya. Bukan bahagia, bukan kesenangan. Mengapa itu yang nampak? ingin membuat orang merasa nyaman melihatmu? ingin mengatakan kepada orang bahwa engkau kuat? ingin berpidato bahwa hidup memang begitu adanya? Lalu bagaimana dengan hatimu? apakah lebih penting memperhatikan tampilan luar dan omongan orang dengan berusaha t

Ahhh... my mother...

Dering telpon mengusik soreku. Dari mana yah? Pikirku. Karena selama ini, hampir tak dapat telpon atau sms. Bahkan saya pernah update status di google + bahwa jika ada sms yang masuk, tidak usah dipertanyakan lagi dari mana. Pasti dari fans berat. TELKOMSEL. Itu menandakan bahwa hampit tak ada aktivitas di hp-ku. Tak menerima telpon atau sms dari siapapun hahaha.... paling kalau ada telpon dari sekolah atau dari my mom. Itupun jarang. Dan kalau ada sms, paling sms rapat atau undangan hehehehe...... #kentaranyo.... Kusambangi hp-ku yang tergeletak begitu saja di atas rak buku. Benar. Dari ibuku. Hmm... mungkin masalah Unanda lagi atau rambutan lagi. Ibu, meski umurku sudah segini, tetapi masih saja engkau sibuk memikirkanku. Afwan..

Mr. Black

Hari ini kulihat lagi HP jadulku. Itulah HP pertama yang kumiliki. Saya lupa tahun berapa, seingatku sekitaran tahun 2005 atau 2006. Saat itu HP belum sebanyak sekarang dan tidak semurah sekarang. Juga tidak secanggih sekarang. Dulu HP paling banter adalah sony ericson, siemens, dan paling ngebooming adalah nokia. Kalau dah punya HP nokia, sudah masuk dalam kategori HP keren hehehe. HP itu dari hasil keringatku sendiri. Dari ngajar kursus dan juga membantu praktikum di lab kampus. Akhirnya terkumpul urang lebih 400 ribu rupiah. Saat itu, sebanyak itu sudah lumayan. Apalagi versi mahasiswa. Dengan berbekal uang itu, saya pun sendirian pergi ke MTC mencari HP yang bisa dibeli dengan harga segitu, namun karena saya tidak pengalaman jual beli HP dan juga tak tahu harga, juga tak tahu menawar, yah... Cuma dapat hp second nokia. Ternyata saya bisa dapat hp nokia yang baru meski type yang rendah, Cuma saya tidak tahu harga saat itu. Yah.. sudahlah... meski second, tak apa yang penting puny

Separuh Usiaku

Awal mulai kepikiran adalah waktu PK TM II di ummul. Saat itu hera bertanya “kak, berapa tahunmaki di IPM sampai sekarang?”. Barulah saya berpikir dan menghitung sudah berapa lama saya bergelut di IPM. Itu saat bulan November tahun lalu. Saya Cuma tersenyum saat itu, dan berkata “iya, yah.. sudah lama”. Saat pelatihan da’i ipm se-kota makassar, kembali pertanyaan it hadir. Dan kembali saya berkata “wah.. tidak terasa sudah lama”. Dan saat follow up PKTM III pare-pare di pusdam beberapa waktu lalu, kembali pertanyaan itu terulang. Benar.. saya sudah sangat lama di sini. Sejak 2001 yang lalu, itu artinya sudah seperdua dari usiaku saat ini kuhabiskan dalam kegiatan IPM. Meski tidak setiap hari, tetapi dari selang waktu itu, telah ku lalui dengan berbagai kegiatan IPM. Tak terasa.... separuh usiaku bersamanya... IPM....

Rindu-rindu Aizhawa

Seperti kembali ke zaman tahun 90-an. Saat masih anak2, film ini sangat digemari saat itu. Dari anak-anak sampai dewasa, pada menunggu film ini ditayangkan oleh TPI. Kisahnya begitu menyentuh dan mengharukan. Tak jarang membuat memangis. Bahkan saya saat itu masih sangat kecil, juga menangis ketika film ini ditayangkan. Entah saat itu saya paham, atau cuma terbawa suasana. Dulu, di kampungku masih jarang yang punya tv. Termasuk di rumahku. Makanya, jika ingin nonton, mesti ke rumah tetangga. Saat itu, rumah yang sering kukunjungi adalah rumahnya Dg Tarring. Tetangga 3 rumah dari rumahku. Setiap ada jadwal film yang dianggap bagus, maka berlarianlah kami menuju rumahnya. Termasuk nonton rindu-rindu aiszhawa.

Follow up PKTM 3 Pare-pare

Benar-benar, inilah durasi follow up terlama yang pernah kusaksikan. Kembali, meski sudah berlalu setahun lebih, masih juga menggeluti follow up ini. Bukan hanya agenda folllow up-nya, tapi juga agenda silaturrahimnya. Rindu dengan kebersamaan. Andai saja, semuanya bisa datang.. Menjelang maghrib, barulah saya tiba di Pusdamwil. Lumayan, lama juga baru berkunjung lagi. Maklum, sudah domisili di pinggir kota. Bawaannya malas ke kota kala tidak ada keperluan penting. Dan hampir saja saya menjadi orang paling cantik, untung ada fitri dr pd ipm makassar yang datang berbasah2an. Kehujanan dalam perjalanan dari Ta’mirul rapat pd ipm makassar menuju pusdamwil. Fighting... perlu diapresiasi semangatnya.

About City Hunter

City Hunter. Berkisah tentang Balas dendam 28 tahun silam. Kali ini, ada 3 tokoh yang saya suka pertama Lee Yoon Seung (Lee Min Ho), Kim Na Na, dan Steve lee. Hehe... hore... sudah ada nama pemeran drakor yang saaya ingat namanya. Ada peningkatan nih... yah.. saya suka ketiga tokoh ini. Yoon Seung benar-benar cocok karakternya, ditambah emang adegan berkelahinya pas banget.. tambah membuat dia keliahatan laki-laki banget (emang ada yang nggak laki2 banget? Hahahaa), mana cakep lagi.. uppzzz..... trus Kim Na Na, sudah cantik, karakternya menyatu, dan paling keren kalau banting-banting orang. Meski tubuhnya kecil, tetapi nyalinya tak sekecil tubuhnya. Dan yang ketiga adalah Steve lee. Ayah angkat Yoon Seung. Inilah pembuat ide balas dendam dari kejadian 28 tahun sebelumnya. Wajahnya cocok banget dengan karakternya. Seorang kapten tentara yang terlihat keras, tetapi sebenarnya berhati baik. Peduli dengan teman-temannya. Namun mesti mnelan amarah melihat teman-temannya mati di depannya. K

Drakor Vs Sinetron. Why?

Rasanya lucu, orang telah lama khatam drama Korea ini. Tetapi saya baru merasakan sensasinya sekarang. City Hunter. Drama Korea yang baru-baru ini selesai ketonton. Sudah lama drama ini menjadi bahan pembicaraan temanku. Tapi dasar saya yang tidak begitu peduli. Awalnya saya tidak maniak Drama Korea (Drakor). Dalam benak saya Drakor itu hanya berisi about love and romantical story. Dan saya tidak suka menonton kisah seperti itu. Tetapi entah mulai kapan saya pada akhirnya menggandrungi drama korea. Meski masih memilih-milih. Saya menyukai drama korea yang berkisah tentang kerajaan korea masa lalu. Why? Karena saya suka pakaian wanitanya yang sopan, cantik dan anggun menurutku. Dan terkadang dalam hayal melihat para artis korea itu memakai pakain kerajaan plus jilbabnya. Heheheh... iya kan? Pakaiannya sudah longgar. Lengan panjang, yang tersisa hanyalah jilbabnya J. Pokoknya, nanti akan ada ulasan khusus about City Hunter. Waiting....