Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2015

Esoklah Akhirnya

Esok adalah hari terakhir ngajar di semester ini. tak terasa ya?. disini, banyak hal yang kudapatkan, termasuk di dalamnya bagaimana berinteraksi dan mendalami sikap siswi ditahapannya saat ini. Mereka adalah cikal bakal generasi bangsa. Semoga dengan yang kuberikan kemarin ada manfaatnya buat mereka. ahhh.. jadi sedih... hey.. jangan mewek dong... Mereka adalah santri dengan kemampuan mereka masing-masing. Dengan 2 semester mengajar mata pelajaran yang berbeda semakin membuka mataku, bahwa tiap individu itu adalah unik dan berharga. Jika selama ini masih banyak orang yang beranggapan bahwa hanya yang pandai dalam eksak terutama math adalah mereka yang hebat, maka perlu secepatnya diluruskan. Semester awal, saya mengajar math, tentu mudah mengidentifikasi mereka yang punya minat dan bakat dalam math, juga sama mudahnya mengidentifikasi siapa diantara mereka yang serasa mau muntah setiap belajar math, matanya berkunang-kunang dan kerjaannya cuma ngantuk. Terkadang rasa kasihan, mar

Even If It's Not Necessary

Annyeong Haseyo.... Nah, ini pertama kali memposting tentang lagu hahahaha... ini lagu di drama Heartstring. Kayaknya semua OST di drama itu kusukai. selain yang You Have Fallen for Me . saya juga suka Even if It's not Necessary . Weee..?? karena meski tak tahu artinya, waktu dengar rasanya kayak sedih sangat (jadi larut juga waktu dengar). nah akhirnya kali ini berkesempatn search apa lirik dan artinya. Ternyata bener sedih. Siap-siap sediakan tissue kalau mendengar dan tahu artinya. #lebay.com. Tapi tenang,.. saat ini kesukaan saya pada korea masih sebaras suka alur dramanya yang selalu segar dan ide yang baru, juga kemasan yang all out baik peran, ide, isi dan pesannya. Tidak sampai pada titik menggemari yang kegandrungan mau mengikuti gaya dan kesukaannya. atau ingin serba cari tahu info tentang mereka dan begitu heboh dengan berita apapun tentang kehidupan artisnya. Saya masih penyuka yang normal kan? hehhehe.... :D

Secuil tentang Ikhlas

Apakah ikhlas itu? Rasanya kata itu adalah kata singkat yang mudah sangat tuk diucapkan. Tetapi, bisa menjadi berat untuk dilaksanakan. Sepakat?. Meski hanya terdiri atas satu kata, namun kata itu adalah sebuah pengampuh dalam menghadapi banyak hal dalam kehidupan. Apakah ikhlas itu? Mengapa mesti ikhlas? Apa dibalik sebuah kata ikhlas? Pentingkah? Mestikah? Haruskah? Weee...? Jika kita berpikir tentang kehidupan ini. Tentang segala hal yang kita temui dalam kehidupan ini, bisa jadi kita akan melihat bahwa ada banyak hal yang dapat menguras amarah, kebencian, dendam, sakit hati, kesedihan dan mungkin juga kita akan banyak mencaci.

Why will Cry?

Ibu... hari ini saya ingin menangis. Tapi lagi2 saya tak punya keberanian menaagis di depanmu. Anakmu ini selalu saja sok tegar. Angkuh untuk mengakui kalau dia sebenarnya rapuh. Ibu... tak ada yang memarahiku. Tak ada yang memukulku. Tak ada yang menyakitiku. Tak ada yang salah. Cuma, tetap saja saya ingin menangis. Tak ada yang salah dengan fakta itu. Cuma rasanya bulir ini begitu empuk tuk berjuntaian. Kristal air mata begitu mudah tuk memuai. Entah ini perasaan apa. Apakah perasaan bersalah padamu? Pada ayah? Pada kakakku? Atau pada diriku sendiri? Atau perasaan jengkel pada diriku sendiri. Atau pada akhirnya saya sadar bahwa betapa angkuhnya diriku menganggap suatu hal mudah bagiku. Namun fakta tak semudah kenyataan yang kuinginkan. Saya pada akhirnya tergelincir pada perasaan ini. Rasa yang tak kumengerti. Rasa yang selalu saja menyesakkan jika kuingat.

Karena telah biasa

Karena saya telah terbiasa sendiri. Maka tak ada yang aneh jika saya sendiri. Sendiri mengerjakan sesuatu. Sendiri bepergian. Sendiri mengambil keputusan. Dan sendiri menanggung masalah. Tak apa. Selama ini waktu terlewati juga dengan sendiri. Meminta bantuan orang rasanya berat. Selagi bisa dikerjakan sendiri akan dikerja sendiri. Bepergian dan berjalan sendiri juga hal yang lumrah. Entah saya punya keberanian apa. Tak punya keahlian bela diri sedikitpun tapi cukup berani untuk sendiri. Bahkan di tempat baru kujejaki sekalipun. Katanya saya sangat berani untuk ukuran perempuan berjalan sendirian apalagi di malam hari. Hehehe... rewa dia. Mengadu? Saya paling tidak bisa mengadu. Sejak kecil saya terbiasa untuk tidak mengadu. Jadi kalau ada sesuatu tak perlu diadukan pada siapa pun. Maka saya sudah cukup pengalaman tuk sendiri kan? Mandiri? Dikatakan mapan. Tidak juga. Cuma untuk bergantung sama orang lain itu rasanya bukan diriku. Jika bisa kuusahakan sendiri kenapa tidak. Bahkan hal k

Sebuah Kritikan untuk Sistem Pendidikan di Indonesia

Sebuah Kritikan untuk Sistem Pendidikan di Indonesia Oleh Zulfadhly Sanusi (PD IPM Maros) Essai Follow Up PKTM III IPM Sulsel Pelajar tidak bisa dipisahkan yang namanya suatu sistem pendidikan, karena sejatinya pelajar itu adalah seseorang yang sedang menuntut ilmu baik itu secara formal maupun non-formal. Adapun pelajar terbagi menjadi 2 berdasarkan jenjang pendidikannya, yaitu siswa dan mahasiswa. Siswa istilah bagi peserta didik pada jenjang pendidikan menengah pertama dan menengah atas dan mahasiswa merupakan istilah bagi peserta didik pada jenjang pendidikan tinggi yaitu perguruan tinggi ataupun sekolah tinggi.

Pelajar dan Pendidikan

Pelajar dan Pendidikan Oleh: Ihsan Islami Syam (PD IPM Kab. Gowa) Essai Follow Up PKTM III IPM Sulsel A. Definisi dan Karakteristik Pelajar Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pelajar adalah anak sekolah (terutama pada sekolah dasar dan sekolah lanjutan); anak didik; murid; siswa. Pelajar adalah orang-orang yang ikut serta dalam proses belajar . Menurut Nasution, belajar merupakan kegiatan mengumpulkan dan menambah sejumlah ilmu dan pengetahuan, sedangkan pelajar adalah pelakunya. Sedangkan Sudjana mengemukakan pengertian belajar secara lebih jelas, yakni setiap upaya yang sengaja diciptakan agar terjadi suatu kegiatan yang edukatif antara peserta didik (pelajar) dan pendidik (pengajar). Pelajar pada dasarnya adalah konsumen dari jasa yang diberikan oleh pengajar. Pelajar merupakan aset yang penting bagi suatu negara. Karena generasi pelajar adalah bibit-bibit yang harus dikembangkan untuk menjadi generasi yang dapat memajukan agama, nusa dan bangsa. Tak hanya itu, de

Kapan Berhenti Menggangguku

Ada yang menggangguku. Bukan manusia atau alien atau hantu atau vampire dan semacamnya. Dia berwujud perasaanku sendiri. Ada semacam perasaan yang ingin kubuang jauh-jauh. Dan ingin kutinggalkan di puncak jayawijaya. Karena ketika ada yang kupikirkan, perasaan ini pelan-pelan datang dan menggrogoti. Bagai dicengkram, saya tak dapat berbuat apa-apa. cuma diam menunduk dan meratapi serta menggerutui.

Detective School

Kayaknya orang yang suka kepo cocoknya jadi detektif deh. Menurutku sih hehe.. supaya nalurinya bisa tersalurkan. Naluri ingin tahunya bermanfaat. But, eitss... tak selamanya yang jadi detektif itu orang yang kepo seperti sekarang. Yang kepo pada hal yang tidak begitu bermanfaat. Juga beda sih antara kepo dan detektif. Cuma kalau yang punya kebiasaan kepo baiknya jadi detektif. Upzz... Ini bukan bahas tentang kepo dan detektif. Cuma lagi tertarik membahas tentang detektif setelah 2 hari ini menghabiskan nonton drama jepang "Detective School". Bagus loh. Seru.. dan mengajak kita berpikir untuk menerka kejadian sesungguhnya, menerka pelaku kejahatan sekaligus memikirkan solusinya. Namun, lagi2 saya angkat 2 jempol untuk film luar lagi. Kereen.. kayak gini nih yang bagus dipertontonkan. Problem solving, tidak kyak sinetron indonesia yang sekarang maniak jadi manusia hewan. Ilmu ini itu. Pacaran sana sini.

Sejenak Jadi Manusia Normal

Alhamdulillah... Sudah beberapa hari ini merasa makin jadi manusia normal. Bisa tidur lebih cepat lewat jam 11 itu sudah rekor dan juga bangun pagi serta tidak tidur pagi. Serasa dunia kembali berputar pada porosnya. Pokoknya senang banget.... Insomnia itu menyiksa. Kadang berputar2 di tempat tidur tapi mata tidak kunjung tertutup juga. Mata biasanya mulai ngantuk saat subuh hampir menyapa. Makanya lebih sering menunggu subuh berlalu barulah tidur. Akibatx tidur pagi menjadi kebiasaan. Untung tempat ngajar tidak seperti sebelumnya dan tidak tiap hari ke skul.

Tentang Menunggu

Ada yang menunggu.. menunggu.. dan terus menunggu hanya untuk tahu di akhir cerita kalau seseorang itu justru tidak sedang menunggu dirinya. Tere Liye Hahaha... ngenes banget nih. ini status bang Tere yang kubaca saat buka fb. Hayo nyinggung siapa nih? Kamu? Ya.. kamu...! Dia... dia.. ya dia... aku..aku? Ya.. aku..!. Hahaha.... hayo siapa yang disinggung oleh bang Tere nih? Meski kedengarannya ngenes banget, tetapi memang terkadang begitulah adanya. Menunggu yang ternyata tak ditunggu. Menunggu.. yang hanya untuk memastikan akhir dari perjuangannya menunggu. Dan menunggu kalau yang ditunggu tak merasa ditunggu wkwkwkwk..

About Your Life

Dalam hidup ini ada banyak pilihan. Akan memilih yang manakah anda? Pilihan jalan yang lurus? Yang bengkok? Yang terjal? Atau yang penuh dengan warna?. Semua tergantung pada anda. Namun, satu yang pasti. Apapun yang engkau alami, Allah tak pernah dzalim kepadamu. Selagi beban atau kesulitan atau cobaan diberikan kepadamu, yakin saja pasti engkau bisa melaluinya. Jadi, tak mengapa engkau memilih pilihan hidup yang seperti apa. Apa yang ada di hadapanmu, jalani saja. Lewati, hadapi, dan lawan. Yakinlah.. engkau bisa melewatinya. Percayalah...

Kamuflase

Jadilah dirimu sendiri. Bukan dengan topeng. Bagaimanapun dirimu, mau dikatakan aneh sekalipun, itu lebih baik daripada tampak memukau tetapi bukan aslinya dirimu. Fisikmu, biarkan tampak tanpa polesan 360. Sikapmu, biarkan natural tanpa berlagak cool atau dimanja2kan. Identitasmu, biarkan dikabarkan oleh hembusan angin. Agar orang tahu, apa yang kau pahami, apa yang ingin kau pertahankan. Ada banyak orang berkamuflase dengan tampilannya. Mengapa? Layaknya kamuflase, tentu agar bisa beradabtasi dengan sebuah keadaan dengan “tipuan”. Untuk tetap mempertahankan diri hidup di lingkungannya. “paksaan keadaan”, begitulah potret dunia ini yang penuh wara-wiri “manisan”. Tak masalah jika hati menjerit. Tak masalah jika kepala mumet. Karena pikirnya “ini hanya sementara. Sekedar cari aman”.

Jadi Detektif

Keseringan nonton drama Asia (Korea dan Jepang) yang selalu bikin penasaran dengan cerita penuh misteri, alur maju-mundur (tapi bukan ala syahrini loh wkwkwk), membuat alur pikir ini juga maju-mundur penuh analisa sana-sini. Juga cerita yang berkisah detektif atau seolah detektif. Cerita penuh misteri dan sulit untuk ditebak. Masalah yang ada dalam cerita pun kompleks, membuat penonton juga ikut berpikir dan menerka-nerka apa yang bakal terjadi, apa yang akan dilakukan, dan apa endingnya. Jadinya, kalau ada apa-apa, jadi penuh analisa dan penuh pikiran kemungkinan. Bahkan berpikir misteri. Hahahahha.... ada-ada saja diriku ini. Seperti hidup dalam dunia perfilman. Mungkin sudah seperti candu, membuat ketagigan dan membuat bahagia setiap kali bisa mengikuti berbagai jalan ceritanya dan pelajaran hidup yang ditawarkan (obatnya apa ya? Hehehe). Kalau film atau sinetron indonesia mah mudah keebak. Alurnya lurus-lurus saja. Dan sering kejebak pada cerita “bahasa hati”. Semua bahasa hati d

Typus

Apakah penyebab sakit typus? Bisa dikatakan bahwa banyak dari manusia di muka bumi ini pernah terserang penyakit ini. Tak terkecuali saya. Entah sudah berapa kali terkena sakit ini. Pertama tahun 2010 dan akhirnya dirawat di rumah sakit. Selanjutnya tahun 2012 seingatku saat akhir2 bulan ramadhan. Selanjutnya 2014 juga saat bulan ramadhan, dan terakhir adalah bulan lalu. Daya tahan tubuh ini mungkin yang kurang. Hingga berkali-kali mesti terkena penyakit ini. Jika telah terkena sakit ini, secara umum kondisi tubuh tidak begitu stabil, mudah lelah dan nafas cepat tersengal-sengal. Tidak bisa lambat makan (karena katanya penyakit ini sering diiringi oleh penyakit lainnya, terutama maag). Lalu apa sebenarnya penyebab penyakit ini?