Langsung ke konten utama

Tentang Menunggu

Ada yang menunggu.. menunggu.. dan terus menunggu hanya untuk tahu di akhir cerita kalau seseorang itu justru tidak sedang menunggu dirinya. Tere Liye

Hahaha... ngenes banget nih. ini status bang Tere yang kubaca saat buka fb. Hayo nyinggung siapa nih? Kamu? Ya.. kamu...! Dia... dia.. ya dia... aku..aku? Ya.. aku..!. Hahaha.... hayo siapa yang disinggung oleh bang Tere nih? Meski kedengarannya ngenes banget, tetapi memang terkadang begitulah adanya. Menunggu yang ternyata tak ditunggu. Menunggu.. yang hanya untuk memastikan akhir dari perjuangannya menunggu. Dan menunggu kalau yang ditunggu tak merasa ditunggu wkwkwkwk..

Bukan tuk nyinggung siapa2 loh ya. Juga bukan menyuarakan suara hati. Cuma saat baca kutipan di atas, sejenak tercenung. Iya yah... selain menunggu itu menyebalkan. Ternyata masih ada orang yang dengan sabar menunggu akhir cerita dari aktivitas menunggunya. Sabar kali dia :-D.

Bagi yang menunggu, yang sabar aey.... tetapi jangan terlalu setia menunggu episode akhir drama menunggunya. Kalau happy ending sih gpp, tp kalau sad ending itu yang bikin nyesek. Hehee.. so....

My Quote: menunggu..? Tak ada yang salah dengan menunggu. Apalagi menunggu akhir cerita dari kisah itu daripada terjebak pada kisah fatamorgana. Tetapi, tunggulah orang yang memang layak tuk ditunggu. Bukan mereka yang hanya datang menitip rasa, menebar pesona, lalu menghilang dan kabur entah ke negeri mana. "Sang PHP". Orang seperti itu, tak layak untuk kau tunggu. Jika ada yang seperti itu, jangan biarkan dirimu terjebak pada banyak episode. Segera akhiri. Gembok hatimu dari manusia seperti itu. :D 

#untukmu yang "sedang" dan "di" tunggu
#silent #mei15

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap