Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2017

Waktu adalah Ukiran

Karena waktu adalah ukiran. Kala waktu berlalu, akan ada ukiran baru di kanvas hidup kita. Mungkin ada yang nyata. Tapi mungkin juga ada yang abstrak. Mau nyata atau abstrak, ukiran tetaplah indah. Bahagia saja. Karena terlalu naif jika dihargai hidup dengan keruwetan.  Ini akhir tahun 2017. Saya tak punya niat merayakannya. Yang tersisa dari akhir tahun biasanya hanya kesedihan bahwa waktu benar berlalu bagai anak panah. Dan apakah semua lewat disertai kebaikan?. Atau malah keburukan yang ditumpuk?. Juga yang membuat baper adalah kenyataan bahwa saya semakin tua wkwkwkw... (jangan terlalu serius).  Oke fix. 2017 akan berlalu dan 2018 akan segera datang. Do'aku: semoga tahun yang berlalu bernilai manfaat bagiku. Ampun atas segala dosa dan khilafku. Maafkan saya ibu.. bapak... saya mengecewakanmu. Semoga di tahun berikutnya saya bisa jadi lebih baik, bermanfaat, membenahi diri, memperbaiki diri, lebih bahagia, lebih sabar, lebih ikhlas, istiqomah, dan tidak terjerembab lag

Bersama Mereka (lagi)

  Ke makassar berakhir tahun dan berakhir pekan serta berakhir bulan. Bukan mau merayakan. Hanya mau mencari udara segar khas makassar. Ingin bertemu mereka2 yang banyak menoreh kisah. Ingin mengulang cerita. Ingin mengenang sejarah. Ingin kembali ke keadaan dulu. Ingin jadi seperti dulu saja. Ingin sibuk kayak dulu. Ingin melanglangbuana kayak dulu. Ungin galaunya hanya seperti dulu. Ingin lingkungannya kayak dulu. Ingin orang-orangnya, teman2 seperti disini. Mungkin singkatnya... ingin kembali kesini. Mungkinkah...? Wallahu'alam bisshawab.  Disini kutemukan senyum seperti dulu. Bahagia yang sederhana. Meski hanya bertemu dan bercerita. Ahh... kalau saja bisa memutar waktu. Akan kuputar ke waktu terbaik bersama mereka. Dengan mereka, bahagiaku sederhana.

Allah Maha Baik

22 Desember 2017.... Kata orang ini adalah Mother's Day. tetapi, Saya bukan mau merayakan hari ini sebagai hari ibu. Bagiku, masih sama bahwa tiap hari adalah hari yang harusnya untuk ibu. Bukan hanya untuk ibu tapi juga untuk bapak. Tidak boleh hanya membatasi sebuah hari untuk berterima kasih pada mereka. Always.. whatever.. whenever.. and whereever. Ibu, Engkau adalah madrasah cinta pertama bagiku. Darimu, saya banyak mendapatkan pelajaran cinta. Ini tentang dirimu dengan bapak. Bahwa... Cinta itu tak hanya mengoleksi kosakata senang. Cinta itu tak memilah kondisi. Cinta tak memilih waktu. Dan Cinta itu menghimpun banyak pengorbanan. Semoga pelajaran cinta darimu, akan tetap kuingat dan bisa kuaplikasikan. Ahhh... teringat lagi pada bapak. Semoga beliau di alam sana baik-baik saja. Apa istimewanya hari ini?, saya ingin melihat berbagai frame yang terjadi akhir-akhir ini. Ada kisah nano-nano, dengan rasa yang nano-nano pula. Namun, seperti yang kuyakini, bahwa Allah akan sel

Ada Bahagia yang akan Kurang Tanpamu

Hari ini ada pesta pernikahan di dekat rumah. Dan seperti biasa ibu yang dipanggil membaca Al-Qur'an di hadapan seluruh tamu undangan dan mempelai. Saat paling memilukan mendengarkan ibu melantunkan ayat suci Al-Qur'an adalah saat pemakaman bapak. Dengan permintaan kakak, engkau menerima membacakan ayat suci Al-Qur'an dalam pelepasan jenazah bapak menuju peristirahatan terakhir. Saat itu rasanya sangat pilu, mengapa harus engkau ibu yang membacakannya. Ahh.. tapi itu untuk bapak. Untuk suamimu yang akan pergi ke peristirahatannya. Tak butuh waktu lama berada di pesta itu. Mungkin setelah membacakan ayat suci Al-Qur'an, ibu langsung bergegas pulang. kenapa?. Darinya bercerita bahwa, melihat suasana pesta, dia teringat sosok bapak. Teringat waktu kakak perempuanku melangsungkan pernikahan, dan disitu ada engkau bapak menemani ibu menikahkan anakmu. Kata ibu, ia tak tahan melihat suasana sambil mengenangmu, kisahnya dengan mata berkaca-kaca. Ya Rabb, ada satu hal lagi

Daun Tak Membenci Angin

Facebook mengingatkan kalau 4 tahun yang lalu saya membaca Novel Tere Liye "Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin". Awal mula membaca karya-karya DTL, dan saya langsung jatuh cinta pada karyanya. Khas, menyentil, tetapi mengarahkan.. Ini beberapa "Quotes" dari Novel tersebut: *********************** “Daun yang jatuh tak pernah membenci angin, dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan, mengikhlaskan semuanya. Bahwa hidup harus menerima, penerimaan yang indah. Bahwa hidup harus mengerti, pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami, pemahaman yang tulus. Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian, pemahaman itu datang. Tak masalah meski lewat kejadian yang sedih dan menyakitkan. Biarkan dia jatuh sebagaimana mestinya. Biarkan angin merengkuhnya, membawa pergi entah kemana.”  “Orang yang memendam perasaan seringkali terjebak oleh hatinya sendiri. Sibuk merangkai semua kejadian di sekitarnya untuk membenarkan hatinya berharap. Sibuk me

Abu Jahal dan Dajjal

Tahu kan siapa Abu Jahal?. Orang paling jahat seantero Bani Quraisy yang sangat membenci Rasulullah. Ucapan, perilaku, dan perbuatannya selalu mengandung kebencian, fitnah, dan adu domba. Di Pikirannya tak lagi ada prasangka yang baik kepada Rasulullah, dan hatinya seolah telah tertutup dari kebenaran. Siapapun yang membaca tentang perjuangan Rasulullah, aka menemukan nama Abu Jahal. Namanya telah abadi menjadi sosok jahat paling fenomenal. Hingga siapapun yang sifatnya penuh dengan hasut, dengki, dan selalu menolak kebenaran, maka ia akan diidentikkan dengan Abu Jahal.  Lalu siapa Dajjal?. Setiap melaksanakan sholat, nama ini sellau disebut diakhir tahiyat. "Allahumma inni 'audzubika min adzabi jahannam, wamin adzabil qabri, wa min fitnatil masihiddajjal". Tiap hari kita memohon kepada Allah agar dijauhkan dari fitnah dajjal. Berarti betapa menakutkannya fitnah dajjal. Siapakah Dajjal? mengapa harus meminta agar dijauhkan dari fitnahnya?. Menelisik dari penyampaia

Life is a Circle

(Mungkin) sudah "lambu-lambuang" kita mendengar pribahasa yang mengatakan bahwa hidup itu ibarat roda. Kalau dulu mendengarnya kita hanya tersenyum sambil manggut-manggut, tetapi kenyataan hidup memang begitu adanya. Adakah hidup yang hanya merasakan bahagia saja? Ada pulakah hidup yang hanya merasakan kesedihan saja?. Dalam keadaan apapun, kaya atau miskin, tiap kita akan merasakan bahagia versi hidup kita masing-masing. Tak selalu sama dengankebahagiaan orang. Dan jangan memaksakan akan sama dengan kebahagiaan orang lain. Pasti kita punya kebahagiaan tersendiri. meski ada orang tidak sadar dengan kebahagiaannya, namun jangan mendefenisikan bahagia hanya ketika kaya atau ketika mampu memiliki semua yang diinginkan. Amat sangat benar, hidup ini seperti roda, Hari ini bahagia boleh jadi besok malah sedih. hari ini menangis, mungkin besok tertawa. Jika sekarang kehilangan, yakinlah besok-besok kita akan mendapatkan. Hari ini berada di atas, bisa jadi Allah menurunkan kita sere

Tentangmu

Saya ingin kembali menulis tentangmu. Bukan karena saya tidak ingin ikhlas dengan kepergianmu. Namun, inilah caraku merindukanmu. Semoga di sana, engkau tahu bahwa saya masih merindukanmu. Salam untukmu. Semoga disana engkau baik-baik saja.  Masa kecilku bagiku penuh dengan sosokmu. Meski tak semua kuingat, tetapi frame bersamamu masih ada. Kami adalah anak-anak yang banyak bermanja denganmu. Tiap hari, kedatanganmu yang kami nantikan di depan pintu. Saat tubuhmu telah nampak di mata kami, kami pun sontak bersorai memanggilmu, dan berlarian menyambutmu. Kami sangat bahagia setiap engkau datang, bukan hanya sekedar karena kami telah melihatmu lagi, tetapi ada banyak yang kami dapatkan jika engkau ada. Kami senang punya teman bermain. Punya teman bercerita. punya guru yang mengajari kami abjad dan angka. punya ayah yang hampir setiap hari membuatkan kami bubur kelor kesukaan kami dan kesukaanmu. Punya ayah yang mengajarkan kami menyayangi tanaman. Dan punya ayah yang selalu setia

Apa Sesungguhnya yang Kita Cari

Sebenarnya apa yang kita cari di dunia ini?. Setiap keadaan yang kita miliki, dikeluhkan. Setiap sesuatu yang dipunyai dirasa kurang. Saat bepergian ke laut, kita merindukan gunung. Saat berada di gunung malah ingin melihat laut. Saat hujan terus turun mengguyur bumi, berkata kapankah kemarau akan datang. namun saat kemarau melanda, berkata kapankah bumi ini basah oleh hujan. Berada di rumah, kita ingin pergi, setelah pergi ingin kembali ke rumah. Waktu tenang ingin mencari suasana ramai, namun waktu ramai ingin mencari ketenangan. Saat belum memiliki kerja, meminta agar segera diberikan pekerjaan. Ketika telah bekerja, kembali mengeluhkan gaji yang belum cukup. Saat gaji semakin bertambah, kembali menginginkan jabatan yang tinggi. Saat masih sendiri, berkata kapan bisa menikah. Saat sudah berkeluarga, mengeluhkan kapan mempunyai anak. Saat punya anak, mengeluhkan biaya hidup dan pendidikan. Lalu kapan kita akan berhenti mengeluhkan kehidupan?.  Seorang anak usia 2 tahun sedan

Hakikat Dunia

Ketika kita masih bersedih, itu karena kita masih di dunia. Dan ketika kita masih takut dan khawatir, karena sesungguhnya kita masih di dunia. Karena Hakekat dunia tidak selalu sesuai dengan yang kita harapkan. Karena sesungguhnya angin tidak pernah bertiup sesuai dengan kehendak hati kita. Tahukah kita bahwasanya kehidupan yang Allah berikan kepada kita itu memiliki 4 sifat yang tidak disukai oleh jiwa. Bahwa sesungguhnya dalam kehidupan ini, ada “KESEDIHAN” . Dalam kehidupan ini ,Ada “PERPISAHAN” . Kehidupan ini ada yang namanya “RASA SAKIT” . Dan kemudian dalam kehidupan ini ada yang namanya “MELEWATI MASA-MASA YANG SULIT” . Disitulah kita mengetahui bahwasanya adegan dalam kehidupan tidak sesuai dengan apa yang kita skenariokan. Karena sesungguhnya kita bukan yang membuat kehidupan. Tetapi yang mengatur kehidupan hanyalah Allah semata. “Dunia ini hanyalah tipuan. Jika kita tidak dapat menahan hawa nafsu, maka bersiaplah menjadi budak dunia” (Dari Taushiah Ust. Oemar Mita

Nasehat Kematian

By: Yaya Afifatunnisa كُلُّ نَفۡسٍ۬ ذَآٮِٕقَةُ ٱلۡمَوۡتِ‌ۖ ثُمَّ إِلَيۡنَا تُرۡجَعُونَ Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan. (QS. Al Ankabut : 57) Segala yang bernyawa pasti akan merasakan kematian. Siapapun kita, selagi mempunyai nyawa, suatu saat akan merasakan kematian. Jika selama ini banyak hal yang kita sebut sebagai sebuah keniscayaan, sebenarnya tidak ada keniscayaan yang lebih pasti daripada kematian. Kita mungkin sibuk mengejar harta, tetapi kekayaan bukanlah sebiah keniscayaan meski kita telah banting tulang siang dan malam. Banyak orang yang telah bekerja keras tetapi kehidupannya masih saja sama. Kita juga mungkin sibuk mengejar pendidikan untuk bisa mendapatkan segala jenis gelar, jabatan, dan pangkat, tetapi meski belajar dengan giat, bekerja dengan giat, menempuh pendidikan sambung menyambung, tetapi tak selalu gelar itu kita sandang, jabatan itu kita dapatkan, dan pangkat kita menjadi berubah. Kita j

Titip Rindu untukmu Bapak

Kali ini hujan kembali mengguyur kota kecil ini. Ini hari kedua sejak kepergianmu. Rasanya engkau masih duduk bersama kami disini. engkau masih ada di tengah-tengah kami. Khas suaramu yang selalu fasih bercerita, seolah masih terdengar oleh telingaku. Bapak... Hujan kali ini, masih juga memaksa kerinduan untukmu hadir. benarlah, bahwa kepergianlah yang terkadang menyadarkan manusia akan sebuah rasa rindu. Kemarin, seolah hari yang tak ingin kulewati. Selama ini, dipikiranku selalu ada rasa takut jika harus kehilangan seperti kemarin. Tetapi, siapakah yang bisa menghindari takdir?. Seberapa takut dan menghindarnya manusia, jika Allah telah menitahkan takdirnya, siapa yang bisa melawannya?. Setakut apapun dihadapi, inilah keniscayaan yang tak dapat tertolak. Kemarin, semua yang kutakuti telah kujalani. Jika sebelumnya, mendengar suara sirine ambulance saja merinding dan selalu was-was semoga tidak berhenti di depan rumah. tetapi, kemarin mengantar jenazahmu dari rumah sakit menuj

Slamat Jalan Bapak

INNALILLAHI WA INNA ILAIHI RAJIUUN Allahummaghfirlahu warhamhu wa 'afihi wa'fu 'anhu. Slamat jalan bapak. Teriring selalu do'a untukmu. Semoga husnul khatimah. Semoga Allah mengampuni dosa2 yang pernah engkau lakukan. Semoga Allah menerima segala amal ibadah yg pernah engkau lakukan. Semoga Allah menerangi dan melapangkan kuburmu. Semoga Allah menempatkan tempat terbaik di sisi-Mu.  Maafkan anakmu ini... Belum bisa berbuat dan berbakti lebih kepadamu. Mungkin juga hanya menoreh luka, duka, sakit, dan kecewa kepadamu. Bapak.... kepergianmu benar menggores hati, bahwa saya merindukanmu... ada banyak yang kurindukan darimu. Teriring do'a untukmu selalu bapak... 