Langsung ke konten utama

Life is a Circle

(Mungkin) sudah "lambu-lambuang" kita mendengar pribahasa yang mengatakan bahwa hidup itu ibarat roda. Kalau dulu mendengarnya kita hanya tersenyum sambil manggut-manggut, tetapi kenyataan hidup memang begitu adanya. Adakah hidup yang hanya merasakan bahagia saja? Ada pulakah hidup yang hanya merasakan kesedihan saja?. Dalam keadaan apapun, kaya atau miskin, tiap kita akan merasakan bahagia versi hidup kita masing-masing. Tak selalu sama dengankebahagiaan orang. Dan jangan memaksakan akan sama dengan kebahagiaan orang lain. Pasti kita punya kebahagiaan tersendiri. meski ada orang tidak sadar dengan kebahagiaannya, namun jangan mendefenisikan bahagia hanya ketika kaya atau ketika mampu memiliki semua yang diinginkan. Amat sangat benar, hidup ini seperti roda, Hari ini bahagia boleh jadi besok malah sedih. hari ini menangis, mungkin besok tertawa. Jika sekarang kehilangan, yakinlah besok-besok kita akan mendapatkan. Hari ini berada di atas, bisa jadi Allah menurunkan kita serendah-rendahnya. Sekarang kita terhina, bisa jadi besok Allah mengangkat derajat kita. Hari ini punya segalanya, boleh jadi esok Allah mengambil segalanya. Tak ada yang konstan dalam ritme hidup kita. Bahkan iman kita hari ini, bisa jadi termakan kefuturan esok hari.

Hidup ini berfluktuasi. Selalu berosilasi. Namun tak dapat bereinkarnasi. Baik diri kita maupun waktu yang berlalu. Tiap kesempatan, tiap kejadian, tidak akan pernah punya 2 kali kejadian berulang sama persis. Karena berfluktuasi, tenang sajalah. Apapun kondisi saat ini, yakinlah badai pasti berlalu. Mentari akan terus bersinar. Dan akan selalu ada pelangi setelah hujan. Namun ingat pula, setelah siang dengan indahnya langit biru dan hangatnya mentari, gelap pasti akan menyapa. Bahagia akan datang tepat pada saatnya, dan kesedihan akan berlalu dengan semestinya. Ada jatah bahagia, ada juga jatah sedih. Ada jatah sukses, juga ada jatah gagal. Kalau sekarang lagi bahagia, jangan terlena, sedih mungkin akan segera mendekat. Kalau lagi sedih, jangan putus asa, bahagia akan segera terbit. Itu sudah sunnahtullah. Tak ada orang yang tertawa terus menerus dengan kebahagiaannya, berarti juga tak ada orang yang menangis terus menerus karena kesedihannya. Hidup bagaikan roda. Rodanya adalah kombinasi dari seluruh emosi yang ada di dunia ini: Bahagia, sedih, marah, merana, tertawa, menangis, kecewa, terluka, tergugu, berkaca-kaca, tersenyum, termotivasi, terpuruk, senang, benci, rindu, ataupun ekspresi lain dari hidup. Dan semua kita punya peluang yang sama mendapatkannya. tak hanya mereka, tetapi juga kita. tak hanya dia, tetapi juga diri kita. 
Life is a circle of happiness, sadness, good times, and bad times. If you are going through a hard time, know that good times are on the way. Insya Allah.
"Hidup adalah sebuah lingkaran dari kebahagiaan, kesedihan, waktu yang baik, dan waktu yang buruk. Jika kau berada pada masa-masa yang sulit, ketahuilah bahwa waktu yang baik sedang berjalan ke arahmu. Insya Allah. 😊😊😊

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap