Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

Mengunjungimu Bapak

Sore 28 Januari 2018. Kembali mengunjungimu bapak di tempat peristirahatan terakhirmu. Sedari awal yang kujaga dari diriku adalah jangan sampai tangis ini tidak bisa kubendung. Semoga meskipun menangis di dekat tempatmu, tetapi bukan tangisan meraung atau tangisan tanpa keikhlasan melepasmu. Waktu tak terasa bergulir. Sudah hampir 2 bulan engkau pergi meninggalkan kami. Namun, masih juga serasa engkau ada disini. Dan masih juga kerinduan sering hadir. Hampir setiap bagian di rumah ini mengingatkan kami padamu. Subuh rasanya kurang tanpa suara dentingan ranting kayu dan sapu. Halaman yang dulu sangat akrab denganmu, seakan bernyanyi sedih menantikan tangan cekatanmu membersihkan setiap jengkalnya. rerumputan pun rindu denganmu. Tangan yang selalu menjamah tubuh mereka mencabut dan membabatnya. Ke dapur pun, yang kuingat setip pagi rutinitasmu membuat kopi dan mencari air panas. bahkan kejadian yang dulu lucu tentangmu ketika kuingat, bukan lagi tawa yang hadir tetapi tangis yang ingin

Kenapa Harus Dilan?

Again masih tentang #dilan . Tapi tenang, saya bukan pengamin kisah dilan. Baca story atau nonton filmx aja kagak. Minat juga kagak. Trus ngapain bahas dilan terus?. Nah ini yang perlu diluruskan dengan beberapa komentar orang yang nangkring bertanya dan mungkin memvonis ini itu. "Kenapa sih ikutan bahas dilan?" "Ikutan penggemar Dilan ya?" "Kok ikutan meramaikan Dilan?. Kan kisah Dilan itu nggak bagus" Perlu diingat bahwa salah satu kaidah dalam melawan sebuah arus adalah dengan ikut arusnya bukan melawan. Ikut gimana? Ya ikut dengan trendnya, bukan karena suka, atau meng-iya-kan sebagai sebuah kebaikan. Justru malah dengan trend itu, membolak pola pikir masyarakat yang "jangan sampai" terlena mengaminkan banyak pesan dari kisahnya.  Caranya gimana?. Ya cobalah ikut arus dengan juga menggunakan "subjek" itu tetapi dengan meluruskan. Atau memperbaiki stigma. Kalau aslinya dilan full kata gombal yang banyak bikin baper, maka

Sebuah Tanya Jawab

A : Begini. Dulu saya pernah pacaran sebelum memutuskan hijrah. Setelah saya hijrah saya tidak pernah komunikasi lagi dengan dia. Dan saya sama sekali tidak pernah tahu kabarnya karena saya sengaja tidak ingin tahu. Tapi jujur saya masih belum bisa melupakannya. Sebelum kami berdua hijrah dia pernah bilang kalau dia pasti akan kembali jika sudah siap untuk kepelaminan. Jadi pertnyaan saya . Apa saya harus menunggunya atau memutuskan untuk tidak menunggu jika tiba-tiba suatu saat ada orang baru yang duluan melamar saya ? Mohon bantuannya ya . Saya benar2 bingung B : Jodoh itu tidak bisa ditebak. Meski pernah berjanji. Tapi janji itu bukan sebuah keniscayaan. Itu masih belum bisa dipercaya. Dan tidak ada larangan untuk menerima pinangan orang lain. Karena pada dasarnya belum ada ikatan yang sah antara keduanya. Bukankah yang berjanji akan dikalahkan oleh dia yang membuktikan?. Dan jika ada yang lebih baik datang. Baik agamanya, kenapa harus ditolak?. Tidak ada jaminan kalau dia ya

Teman dan Keluarga Baru

Alhamdulillah... indahnya silaturrahim. Benarlah kata Rasulullah... bahwa jika ingin umurnya diperpanjang, maka sambunglah/perbanyaklah  silaturrahim. Bagaimana tidak, jika silaturrahim diperluas, bahagia rasanya mengalir deras. Mendapat teman baru itu sangat membahagiakan. Akan ada pribadi baru. akan ada cerita baru. Akan ada Tawa baru. Akan ada konflik baru. dan tentu akan bertambah keluarga baru. Inilah mereka. Keluarga baruku dalam satuan pendamping sosial di bawah payung Kemsos. Yah,... menjadi orang lapangan lagi.  Dalam hati, kusenyumi takdir ini. Mungkin inilah cara Allah menyuruhku banyak sibuk. berhenti menyulam kecewa. Dan tertawa membahana bersama suasana baru. Kutahu, pelik dan likunya akan lain dan beda. Tetapi tak apa. Ini lebih baik, terjun langsung ke masyarakat. Bersama mereka. Melihat senyum dan tawa mereka. Menerima ucapan kebahagian dan terima kasih yang begitu tulus dari mereka. Berbagi bersama mereka. Rasanya itu.... Masya Allah... luar biasa. Disinilah

Harga Sebuah Percaya

Okelah... Ada buku yang disarankan sama adik yang (hampir) sesifat. Buku ini cocok untuk kubaca katanya. Dari judulnya sih emang kayaknya menarik. Tentang kepercayaan. Sesuatu yang pernah sangat sulit kuberikan kepada orang lain, namun pernah kuberi pada seseorang namun nyatanya kepercayaanku justru dinafikan. Mungkin saya harus membaca buku itu, agar rasa percaya bisa kembali kutumbuhkan pada orang sekelilingku. Juga, ingin rasanya berkhutbah pada mereka yang begitu mudahnya menendang jauh rasa percaya. Seolah percaya itu objek yang remeh-temeh tak berarti dalam hidup. Padahal, apa yang penting diberikan orang lain kepada kita kalau bukan kepercayaan?. Percaya berarti pemberian penghormatan untuk memberikan peluang bahwa variabel lainnya akn mudah berdatangan setelahnya. Ketika percaya telah diberikan, rasa lain akan mengikut. Namun jika percaya telah diberi, peganglah. Karena kapan kepercayaan itu dihancurkan, bagaimanapun diperbaiki kembali tetap saja tidak sama seperti semula. 

Ketika cinta diuji (Halal)

Cinta Yang Diuji (Suby-Ina) Gemuruh mengguncang tautan cinta Berdesah hati remuk redamkan rasa Tatkala cinta diuji yang kuasa Dapatkah kulalui semua cobaan Berkecamuk beribu rasa didada Tuhan Kuatkanku dengan cinta Tak akan pernah sirna rasa cintaku Kupertahankan hingga akhir hidupku Walau halangan ujian yang menerpa Tlah memberi jarak pada kita Cinta yang diuji kan semakin indah Disaat semua terlalui sudah Kan bertambah dalam rasa cinta Bersama kita selami karuniaNya Sebuah makna mendalam yang tersirat dalam lirik lagu "Ketika Cinta Diuji". Bahwasannya cinta adalah suci yang terbingkai dalam sebuah perjuangan kehidupan. Semakin cinta di uji semakin kuat pula cinta tsbt. Cinta ibarat harmoni yang harumnya bisa dirasakan. Ketika ombak menghadang dan kesucian cinta dipertanyakan namun ketika kita paham akan esensi sebuah cinta adalah menjaga dan memperkuat insyaAllah ketika kita telah lolos dalam semua cobaan harumnya cinta akan kita rasakan.

Nasehat Akhir Tahun

Manusia bisa bertahan 3 bulan tanpa makan. Juga, Manusia bisa bertahan 3 hari tanpa air. Namun, manusia hanya akan bisa bertahan selama 3 detik tanpa "HARAPAN".  Sesungguhnya seluruh anak adam itu berbuat salah. Dan yang terbaik dari mereka yang bersalah adalah mereka yang mau bertaubat.  Sesungguhnya hari itu ada 3. Pertama, Hari kemarin yaitu Hari yg berlalu, tidak usah dipikirkan. Berdo'a saja semoga hari yang telah berlalu bermanfaat. Kedua, Hari esok itu bukan urusan kita. Karena tidak ada jaminan kita masih hidup. Rak perlu dirisaukan. Dan yang ketiga adalah hari ini. Hari kita adalah hari ini. Maka gunakan dan laluilah dengan sebaik2nya.  Mengapa kita selalu berdo'a meminta husnul khatimah? . Karena sesungguhnya godaan syaitan itu selalu menyertai manusia bahkan sampai akhir hayat manusia di detik2 kematian, sakaratul maut. Husnul khatimah bukan hanya pas diakhir hidup kita tetapi juga di akhir2 proses kehidupan kita. Akhir hari. Akhir bulan. Dan jug