Bahagia dan sedih.
Adakah yang tidak memilikinya?.
Tapi bukan itu yang terpenting. Apakah ada yang bisa menyembunyikannya?. Tabiat manusia adalah ingin dipahami. Ingin dimengerti. Ingin diakui. Ingin menampakkan. Ingin mengumumkan. Entah itu sedihnya atau bahagianya.
Bahagia biasanya ditampilkan untuk menunjukkan bahwa kita sedang tersenyum dan tertawa. kita ingin orang tahu senang sedang menghampiri. Ada karunia yang kita miliki. Singkatnya membagi ke orang lain bahwa kita lagi bahagia. Tapi tahukah kita bahwa di balik berita bahagia yang kita kumandangkan, bisa jadi ada hati yang bersedih karena tidak mendapatkan bahahia itu. Atau mungkin tertunduk karena bahagia itu yang dia impikan. Ada iri ada sedih yang bisa pelan bersemayam di dada orang lain. .
Kesedihan yang diumumkan. Untuk apa?. Supaya orang lain tahu sedih kita. Mendengar kisah kita. Tahu lara kita. Tahu sesak kita. Dan mengamini amarah kita. Kita ingin pengakuan orang lain bahwa kita memang pantas bersedih dan layak marah. Kita ingin didengarkan. Kita ingin dukung. Kita ingin orang lain menjadi tim hore atas apa sumber sedih itu. Sadarkah kita kalau ada di ujung sana orang yang tersinggung dengan ratapan kita. Atau bisa jadi sakit hati dengan setiap kata pembelaan yang kita smpaikan. Mungkin kita memang diposisi yang benar, tapi tetap saja hati orang lain mesti dijaga. Dari amarah, sakit, sedih, cemburu atau mungkin benci.
Biarlah bahagia kita milik kita. Dan biarlah sedih menjadi rahasia kita. Cukup bahagia sewajarnya. Tampakkan selayaknya. (Juga) cukup sedih sepantasnya dan keluh seporsinya. Biarkan sumber sedihmu menikmati bahagianya. Percaya saja, sedih akan segera berputar jadi bahagia dan bahagia juga tak selalu ada di tempatnya. Suatu saat akan berganti.
Maka saya kagum. Pada mereka yang bisa menyembunyikan bahagia dan sedihnya. 😊😊😊. Adakah....??? #welpok #yaaffart#selfreminder
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar